Top Daboh


saya masih heran dg ini tapi ini sekedar share aja check it out

Oleh: akbar

“Tron katron busoe katron
Si ti tiek embon katron u donya
Awai lah janji busoe deungon lon
Busoe dengon lon bek darohaka”
(“turun turunlah wahai besi
setetes embun turun ke bumi
Dulu besi berjanji padaku
Janganlah Besi durhaka padaku”)
Lantunan bait di atas adalah cuplikan dari rangkaian syair yang dinyanyikan penabuh rapai Aceh dalam sebuah atraksi seni Top Daboh (debus), dimana aksi pemain daboh menunjukkan kebolehannya dengan menaklukkan benda tajam seperti pisau, rencong, pedang, gergaji dan senjata tajam lainnya yang terbuat dari besi, pemain daboh dengan penuh keajaiban tidak terluka oleh benda tajam tersebut.
Terlepas dari keajaiban apa yang dikandung seni top daboh kita disini hanya akan membahas tentang fenomena bahwa dalam syair tersebut diisyaratkan bahwa besi dulunya diturunkan ke bumi sebagimana layaknya embun turun di malam hari. Peristiwa penurunan besi telah menjadi daya tarik tersendiri bagi ilmuan dan astronom modern, sehingga sebuah pertanyaan layak diutarakan, apakah besi dihasilkan dari bumi atau diturunkan dari langit?
Mengenai darimana endatu kita dulu mengetahui bahwa besi diturunkan dari langit, apakah dari Al-Quran atau dari hasil pengamatan pada masa itu, perlu kajian lebih dalam lagi, karena terdapat hubungan yang sangat relavan antara syair Aceh tersebut dengan sebuah ayat Al-Quran dalam surat Al-Hadid (besi) ayat 25, yang berbunyi:
“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ….” (Al Qur’an, 57:25)
Dalam ayat di atas ada 3 poin yang menjadi pokok pembahasan, yaitu:

  1. Peristiwa penurunan besi ke bumi.
  2. Besi mengandung kekuatan yang hebat.
  3. Besi memberi manfaat kepada manusia.
Kata “anzalna” yang berarti “kami turunkan” dalam ayat ini khusus digunakan untuk besi, sehingga dapat diartikan secara harfiah bahwa “secara bendawi besi diturunkan dari langit”, kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut “nova” atau “supernova”. Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke bumi”, persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur’an diturunkan.
Ayat di atas juga menjelaskan tentang kekuatan yang terkandung dalam besi tersebut, seolah-olah ia diturunkan untuk menjadi kekuatan bagi manusia. Dalam sejarah manusia terbukti besi telah menjadi simbol kekuatan dan kegagahan, segala jenis senjata dibuat dari besi, mulai dari pisau, rencong, pedang, senapan, hingga tank dan pesawat tempur semuanya terbuat dari bahan utama besi. Ayat di atas menjadi inspirator kepada manusia untuk terus mencari kekuatan baru yang tersembunyi dalam  besi.
Ayat juga memberitahukan bahwa besi membawa berbagai manfaat bagi manusia. Berbagai jenis kendaraan diciptakan dari bahan baku besi, mulai dari sepeda, sepeda motor, mobil, pesawat, kapal laut, bahkan pesawat luar angkasa terbuat dari besi. Berbagai mesin yang pernah dibuat manusia mulai dari mesin jam tangan yang kita pakai hingga mesin-mesin raksasa terbuat dari bahan baku besi, hanya besi material yang bisa bekerja keras secara terus menerus dan bertahan dalam suhu panas tinggi.
Logam jenis besi juga menjadi penghantar arus listrik utama sampai saat ini. Ketika manusia telah menggantungkan diri pada energi listrik, maka ketergantungan pada logam ini semakin tinggi, semua penghantar arus listrik mulai dari arus yang ada dalam jam tangan, komputer, televisi, mesin HP, kabel listrik di jalan, di rumah, hingga berbagai peralatan elektronik di rumah kita semuanya menggunakan penghantar arus yang sama.
Ketika Al-Quran diturunkan pada 14 abad yang silam, manusia belum mengerti sebesar apa manfaat yang akan diberikan besi kepada manusia, mungkin mereka hanya membayangkan bahwa besi hanya dapat dijadikan pedang atau panah, tetapi perkembangan teknologi yang begitu pesat telah menyingkap tabir kehebatan yang terkandung dalam besi tersebut. Mungkin di masa yang akan datang kehebatan besi ini akan lebih canggih lagi dari yang kita saksikan sekarang ini.

sumber;https://mulyadinurdin.wordpress.com/2009/12/30/rahasia-dan-keajaiban-besi/


EmoticonEmoticon